Jakarta. Puncak Sail Raja Ampat yang semula akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2014 ditunda pelaksanaannya menjadi 23 Agustus 2014 dengan pertimbangan agar persiapan pelaksanaan sail lebih baik. Hal tersebut dijelaskan oleh Menko Kesra, HR. Agung Laksono pada konferensi pers usai memimpin rakor tingkat menteri tentang Sail Raja Ampat di Kantor Kemenko Kesra, Rabu (2/7).
Menurut Agung Laksono selaku Ketua Pengarah Panitia Nasional Sail Raja Ampat, persiapan acara puncak yang akan dihadiri Presiden RI ini telah mencapai 90% dan ditargetkan semua akan selesai akhir Juli ini. Berbagai pembangunan infrastruktur telah dilaksanakan, seperti perpanjangan run way Bandara Marinda yang mencapai 1400 meter, pengembangan pelabuhan, pembangunan tempat acara di Pantai WTC, perbaikan 1000 rumah layak huni, Rumah Sakit tipe D, pembangunan Rumah Pintar dan lain sebagainya.
Mengenai pembiayaan, menurut Agung Laksono semua kegiatan Sail Raja Ampat dibiayai secara gotong royong oleh Pemerintah Pusat melalui K/L dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Raja Ampat.
“Biaya acara puncak mencapai 48 milyar rupiah tapi untuk infrastruktur besar sekali, untuk Kementerian Perhubungan saja mencapai 1,3 triliun rupiah” jelasnya.
MenKP, Sharif C. Sutardjo yang juga Ketua Pelaksana Panitia Nasional Sail Raja Ampat menjelaskan bahwa Raja Ampat merupakan daerah paling maju dan berhasil menjaga konservasi lautnya. “Konservasi di Raja Ampat diakui negara asing, termasuk NGO asing” urainya.
Dalam kesempatan yang sama Menparekraf, Mari Elka Pangestu menegaskan kementeriannya mengembangkan Raja Ampat untuk tujuan wisata dengan tetap memperhatikan sustainable atau keberlanjutannya.
Sejumlah Menteri yang terlibat dalam kepanitiaan Sail Raja Ampat, juga turut hadir dalam rakor tersebut yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Perhubungan dan Wakil Menteri Kebudayaan yang menyampaikan progres kegiatan masing-masing.
Kegiatan Sail Raja Ampat
MenKP dalam rakor menyampaikan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai September, antara lain kegiatan BHAKESRA yang telah dilepas oleh MenKP pada tanggal 6 Juni 2014, Seminar Nasional dan Internasional yang dilaksanakan Kemenristek, Seminar Bela Negara yang dilaksanakan oleh Kemhan, Festival Danau Sentani yang dibuka oleh Menko Kesra, Pembangunan Combat untuk penguatan sinyal dan layanan Telkomsel di 6 titik (BTS), Bhakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan oleh TNI, Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI di pulau terluar di Raja Ampat yang dilaksanakan KKP, Olahraga Bahari oleh Kemenpora, Pameran oleh Kemendag dan acara puncak DI Pantai Waisai Torang Cinta Raja Ampat, serta kegiatan Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari dan Pelayaran Lingkar Nusatara dan Ekspedisi Riset Kelautan yang diselenggarakan oleh BPPT dan LIPI.
Sementara itu Menkes, Nafsiah Mboi menjelaskan dukungan Kementerian Kesehatan pada acara Sail Raja Ampat adalah pos kesehatan dan sistem rujukan pelayanan gawat darurat serta penyiapan lapangan, dukungan logistik dan pendampingan teknis dan manajerial. Sedangkan Wamenbud, Windu Nuryanti memaparkan kegiatan Sindratari yang akan dilaksanakan pada puncak Sail Raja Ampat dengan menggelar tari "Legenda Raja Ampat". Karya ini mengangkat kisah legenda yang ada di Raja Ampat dengan judul Harmoni Raja Ampat. Jumlah penari 400 orang yang terdiri dari siswa-siswi SMP dan SMA di Raja Ampat, ditambah 50 orang pemusik dan paduan suara guru-guru di Raja Ampat. Kemudian juga menampilkan Tari Batik Papua, Tari ini untuk memperkenalkan batik karya putra-putri Raja Ampat yang telah dilatih seni batik dengan desain dan konsep berdasar kebudayaan Papua. Flora dan Fauna Papua akan nampak dalam goresan batik tersebut. Sekretaris DEKIN, Dedy H. Sutisna menyampaikan untuk akomodasi penginapan, baik Hotel, Cottage, Wisma,Tenda TNI, Kapal Hotel Terapung di Raja Ampat dan Sorong bisa menampung 3.204 orang, diharapkan ini sudah mencukupi (yp).
Menurut Agung Laksono selaku Ketua Pengarah Panitia Nasional Sail Raja Ampat, persiapan acara puncak yang akan dihadiri Presiden RI ini telah mencapai 90% dan ditargetkan semua akan selesai akhir Juli ini. Berbagai pembangunan infrastruktur telah dilaksanakan, seperti perpanjangan run way Bandara Marinda yang mencapai 1400 meter, pengembangan pelabuhan, pembangunan tempat acara di Pantai WTC, perbaikan 1000 rumah layak huni, Rumah Sakit tipe D, pembangunan Rumah Pintar dan lain sebagainya.
Mengenai pembiayaan, menurut Agung Laksono semua kegiatan Sail Raja Ampat dibiayai secara gotong royong oleh Pemerintah Pusat melalui K/L dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Raja Ampat.
“Biaya acara puncak mencapai 48 milyar rupiah tapi untuk infrastruktur besar sekali, untuk Kementerian Perhubungan saja mencapai 1,3 triliun rupiah” jelasnya.
MenKP, Sharif C. Sutardjo yang juga Ketua Pelaksana Panitia Nasional Sail Raja Ampat menjelaskan bahwa Raja Ampat merupakan daerah paling maju dan berhasil menjaga konservasi lautnya. “Konservasi di Raja Ampat diakui negara asing, termasuk NGO asing” urainya.
Dalam kesempatan yang sama Menparekraf, Mari Elka Pangestu menegaskan kementeriannya mengembangkan Raja Ampat untuk tujuan wisata dengan tetap memperhatikan sustainable atau keberlanjutannya.
Sejumlah Menteri yang terlibat dalam kepanitiaan Sail Raja Ampat, juga turut hadir dalam rakor tersebut yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Perhubungan dan Wakil Menteri Kebudayaan yang menyampaikan progres kegiatan masing-masing.
Kegiatan Sail Raja Ampat
MenKP dalam rakor menyampaikan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai September, antara lain kegiatan BHAKESRA yang telah dilepas oleh MenKP pada tanggal 6 Juni 2014, Seminar Nasional dan Internasional yang dilaksanakan Kemenristek, Seminar Bela Negara yang dilaksanakan oleh Kemhan, Festival Danau Sentani yang dibuka oleh Menko Kesra, Pembangunan Combat untuk penguatan sinyal dan layanan Telkomsel di 6 titik (BTS), Bhakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan oleh TNI, Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI di pulau terluar di Raja Ampat yang dilaksanakan KKP, Olahraga Bahari oleh Kemenpora, Pameran oleh Kemendag dan acara puncak DI Pantai Waisai Torang Cinta Raja Ampat, serta kegiatan Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari dan Pelayaran Lingkar Nusatara dan Ekspedisi Riset Kelautan yang diselenggarakan oleh BPPT dan LIPI.
Sementara itu Menkes, Nafsiah Mboi menjelaskan dukungan Kementerian Kesehatan pada acara Sail Raja Ampat adalah pos kesehatan dan sistem rujukan pelayanan gawat darurat serta penyiapan lapangan, dukungan logistik dan pendampingan teknis dan manajerial. Sedangkan Wamenbud, Windu Nuryanti memaparkan kegiatan Sindratari yang akan dilaksanakan pada puncak Sail Raja Ampat dengan menggelar tari "Legenda Raja Ampat". Karya ini mengangkat kisah legenda yang ada di Raja Ampat dengan judul Harmoni Raja Ampat. Jumlah penari 400 orang yang terdiri dari siswa-siswi SMP dan SMA di Raja Ampat, ditambah 50 orang pemusik dan paduan suara guru-guru di Raja Ampat. Kemudian juga menampilkan Tari Batik Papua, Tari ini untuk memperkenalkan batik karya putra-putri Raja Ampat yang telah dilatih seni batik dengan desain dan konsep berdasar kebudayaan Papua. Flora dan Fauna Papua akan nampak dalam goresan batik tersebut. Sekretaris DEKIN, Dedy H. Sutisna menyampaikan untuk akomodasi penginapan, baik Hotel, Cottage, Wisma,Tenda TNI, Kapal Hotel Terapung di Raja Ampat dan Sorong bisa menampung 3.204 orang, diharapkan ini sudah mencukupi (yp).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar