marquee

SUKSESKAN PUNCAK PERINGATAN HARI NUSANTARA TAHUN 2016 >>> 13 Desember 2016, di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Jumat, 09 Desember 2016

SAMBUTAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA PADA PERINGATAN HARI NUSANTARA 13 DESEMBER 2016 DI SELURUH INDONESIA



DEWAN KELAUTAN INDONESIA



SAMBUTAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA
PADA PERINGATAN HARI NUSANTARA
13 DESEMBER 2016 DI SELURUH INDONESIA



Assalammualaikum wr.wb.
Selamat Pagi
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua..
Om Swastiastu
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, sehingga pada hari ini kita dapat memperingati Hari Nusantara yang dilaksanakan setiap tanggal 13 Desember. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djoeanda Kartawijaya.

Hadirin yang saya hormati,
Deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957 merupakan  tonggak bagi penyatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh, dan diantara pulau yang satu dengan yang lain tidak terdapat laut internasional. Sehingga melalui pernyataan diri sebagai Negara Kepulauan, maka laut bukan pemisah tetapi pemersatu bangsa. Melalui Deklarasi Djoenda ini pula, maka prinsip-prinsip wilayah laut negara kepulauan kemudian diterima, sehingga wilayah laut Indonesia bertambah luas menjadi kurang lebih 5,8 juta km2. Tanggal 13 Desember kemudian ditetapkan sebagai Hari Nusantara oleh Presiden RI kelima Ibu Megawati Soekarnoputri melalui Keppres No.126 Tahun 2001.

Hadirin yang saya hormati,
Sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, sebagian besar wilayah Indonesia, hampir 75 %, merupakan laut. Laut yang demikian luasnya  itu memiliki kandungan potensi yang luar biasa berupa ikan, terumbu karang, rumput laut, hutan bakau, bahkan sumber energi yang dapat dibangkitkan dari gelombang, pasang surut air laut, dan lain-lain yang dapat menjadi alternatif bagi sumberdaya di daratan yang sudah semakin terbatas.
Momen Hari Nusantara, selain bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di negara kepulauan bercirikan nusantara, juga dimaksudkan untuk mengubah mindset terhadap ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut, serta meningkatkan pemahaman wawasan kelautan kepada masyarakat. Hal ini tentunya ditujukan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumberdaya alam laut bagi kesejahteraan masyarakat, sebagaimana visi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Hadirin yang berbahagia,
Pada saat pidato pelantikannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kita telah lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk. Padahal kita sangat memahami bahwa Laut adalah Masa Depan Bangsa.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menerjemahkan arahan Presiden tersebut dengan berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan kelautan nasional, melalui 3 misi, yakni: Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan.
Salah satu wujud nyata dari pelaksanaan misi tersebut adalah dengan memberantas illegal fishing melalui penegakan hukum di laut, Pemberantasan illegal fishing telah memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi perikanan di  Indonesia, bahkan bagi dunia internasional. Sumber daya ikan semakin melimpah dan dapat dinikmati oleh seluruh nelayan Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,
Tema peringatan Hari Nusantara 2016 ini adalah “Tata Kelola Potensi Maritim Nusantara yang Baik Menuju Poros Maritim Dunia”, dan puncak acaranya dilaksanakan di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peringatan Hari Nusantara ini tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi juga menjadi model pembangunan terintegrasi bagi kepulauan terluar atau terpencil, yang merupakan wujud sinergitas program Kementerian/Lembaga dalam pembangunan kelautan. Berbagai macam kegiatan telah dilaksanakan, seperti: pembangunan fisik, bakti sosial, pemberian bantuan, dan kegiatan positif lainnya. Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita adalah, bahwa di sini terdapat sebuah kearifan lokal yang melegenda, yaitu tradisi menangkap ikan paus di Lamalera. dengan menggunakan alat tradisional yang ramah lingkungan. Selain menjadi budaya bahari, kegiatan ini akan menjadi daya tarik pariwisata, terutama pariwisata bahari. Tradisi ini terus dilakukan sampai sekarang dan diperbolehkan, karena tidak mengganggu ekosistem. Ini sejalan dengan salah satu misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu pembangunan yang berkelanjutan.

Hadirin yang saya hormati,
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung peringatan Hari Nusantara ini, khususnya Menteri Dalam Negeri yang pada tahun 2016 ini berkenan menjadi Ketua Panitia Tingkat Nasional Peringatan Hari Nusantara, yang memang digilir setiap tahunnya. Akhir kata, saya ucapkan Dirgahayu Hari Nusantara 2016. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.


Menteri Kelautan dan Perikanan selaku
Ketua Harian Dewan Kelautan Indonesia



Susi Pudjiastuti



File:
https://drive.google.com/file/d/0BzPTEqAWfF62UXBLbG03RHVjTGc/view?usp=sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar