Waisai-Raja Ampat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dua hal terkait
dengan Sail Raja Ampat, Pertama, adalah Sail Raja Ampat dalam konteks
pembangunan nasional utamanya pembangunan di tanah Papua dan Papua
Barat. Kemudian yang kedua, konteksnya adalah perlunya kerjasama dan
kemitraan internasional yang disimbolkan melalui partisipasi dari
negara-negara sahabat. Ini menunjukkan bahwa dunia makin bersatu untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan dunia. Menurut Presiden SBY saat
memberikan sambutan pada acara puncak Sail Raja Ampat di Pantai Waisai
Torang Cinta (WTC) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat (23/08).
Menurut
Presiden SBY, makna yang pertama dari Sail Raja Ampat adalah dalam
rangka peningkatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat
utamanya di Papua Barat. Indonesia terus membangun, mulai dari Sabang
sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua agar seluruh rakyat bisa
meningkat kesejahteraan dan taraf hidupnya. “Kita ingin di seluruh
Indonesia, kalau maju, maju semua. Kalau kita makin makmur harus makin
makmur bersama. Kita ingin di seluruh Indonesia negara kita makin aman
dan damai, makin sejahtera, makin adil, dan makin demokratis “harapnya.
Oleh
karena itu menurut Presiden SBY, kita terus membangun dan membangun.
Termasuk apa yang dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi di seluruh Indonesia dalam enam koridor yuitu Papua, Papua
Barat, Maluku, Maluku Utara yang memiliki agenda dan tujuan yang penting
dalam satu koridor yang ada di timur ini agar lima tahun lagi- 10 tahun
lagi kesejahteraan rakyat di wilayah ini betul-betul meningkat secara
signifikan. Pemerintah membangun, baik infrastruktur dan saudara tahu
tiap tahun ada dana khusus untuk Papua dan Papua Barat di bidang
infrastruktur. Contohnya tahun depan kita alokasikan Rp2,5 triliun.
Khusus Papua dan Papua Barat, dan Aceh juga ada dana otonomi khusus.
Tahun depan jumlahnya untuk Papua dan Papua Barat Rp 7 triliun di luar
anggaran yang sudah ada. “Kita ingin benar-benar Papua dan Papua Barat
dari tahun ke tahun dengan alokasi anggaran yang kita lebihkan bisa
mempercepat pembangunannya. Ini sesuatu yang menjadi kebijakan
pemerintah dan prioritas yang pemerintah jalankan. Saya berharap mari
kita sukseskan bersama. Saya akan menyampaikan kepada presiden yang akan
datang, kalau ini bisa dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan oleh beliau
maka kemajuan tanah Papua akan bisa datang lebih cepat lagi” urai
Presiden.
Menurut
Presiden SBY, Papua juga memiliki kekuatan, kekuatan sumber daya alam,
kekuatan sumber daya lautan, kekuatan sumber daya energi, dan juga
kekuatan kepariwisataan. Contohnya, hari ini kita laksanakan sail di
Raja Ampat ini agar di masa depan kekuatan pariwisata, kekuatan maritim
tumbuh lebih pesat lagi. Kalau semua bergerak di tanah Papua ini, semua
potensi kita gerakan dengan strategi dan kebijakan pembangunan yang
baik, dengan manajemen dan kepimpinan yang baik, dengan bantuan dari
masyarakat luas utamanya para pemuka adat dan pemuka agama, yakin kita
lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi, lima belas tahun lagi tanah Papua
akan bergerak menuju wilayah yang makin maju dan makmur.
Itulah
mata rantai, itulah konteks mengapa sail ini kita laksanakan di bumi
Papua Barat utamanya di Raja Ampat. Akan banyak lagi kegiatan yang akan
diselenggarakan di tanah Papua ini agar sekali lagi semua bisa
mendatangkan kesejahteraan bagi saudara-saudara kita di Papua dan Papua
Barat.
Sedangkan
yang kedua dalam konteks internasional, menurut SBY, kita hidup dalam
satu bumi, bumi kita ini harus kita rawat baik-baik. Kita hidup dalam
satu dunia, dunia kita menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan.
Solusinya adalah, semua bangsa di dunia harus makin bersatu,
bergandengan tangan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu,
apakah permasalahan di bidang ancaman terhadap perdamaian dan keamanan
internasional, termasuk ancaman yang kita sebut dengan yang bersifat non
tradisional, ataukah permasalahan ekonomi global yang sering dihadapi
gejolak ataupun krisis, apakah dampak dari perubahan iklim disertai
dengan bencana-bencana alam yang terjadi di banyak negara dewasa ini,
ataupun juga harmoni kerukunan antar agama, antar peradaban, dan banyak
lagi permasalahan serta tantangan dunia yang dihadapi oleh semua bangsa
di dunia.
Jawabannya
adalah karena tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa
mengatasi persoalan itu secara sendiri, kita harus makin bersatu
membangun persahabatan, kerja sama, dan kemitraan. Sehingga kehadiran
para duta besar, kontingen dari negara-negara sahabat membawa pesan
kepada seluruh dunia, dari Raja Ampat ini, dari Waisai ini menyerukan
agar dunia makin bersatu menjaga perdamaian, keamanan, keadilan, dan
kesejahteraan yang diharap oleh manusia sedunia. Itulah makna dari Sail
Raja Ampat ini dalam konteks kerja sama, kemitraan, dan persahabatan
antar bangsa”urai Presiden SBY.
Pada
kesempatan itu juga Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada para
paritisipan dan negara-negara sahabar dan berpesan bahwa “Indonesia
indah, tanah Papua Indah, Raja Ampat indah, datanglah nanti”.
Presiden
SBY juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat dan
masyarakatnya atas persahabatan, kebersamaan, dan dukungannya selama 10
tahun masa bakti kepemimpinannya.
Di akhir
sambutannya, Presiden SBY berharap Papua aman dan damai, mendapatkan
keadilan, mendapatkan peningkatan kesejahteraan dan sejajar dengan
saudara-saudaranya keluarga besar bangsa Indonesia. “Saya telah melihat
perkembangan yang positif, lanjutkan, jangan berhenti. Bangunlah masa
depan. Membangun masa depan harus dengan semangat dan tekad dan
keyakinan bahwa itu bisa dicapai. Membangun Papua harus dengan hati.
Hanya dengan itu tanah Papua bisa kita majukan bersama-sama keluarga
besar bangsa Indonesia” seru Presiden SBY.
Dan
yang terakhir Presiden mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara
kepulauan, rumah kita bukan hanya daratan tapi juga lautan. “Marilah
kita jemput masa depan kita dengan mendayagunakan sumber kelautan kita
yang luar biasa besarnya” ajak Presiden SBY. (yp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar