marquee

SUKSESKAN PUNCAK PERINGATAN HARI NUSANTARA TAHUN 2016 >>> 13 Desember 2016, di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Senin, 03 Februari 2014

Road to Sail Raja Ampat 2014



Raja Ampat!!! Siapa yang tidak mengenalnya, sebagai Pusat Segitiga Karang Dunia (Heart of The Coral Triangle) yang menjadi tempat tinggal 70% jenis karang yang ada di dunia dan 1.427 jenis ikan karang, telah menjadikan Raja Ampat salah satu destinasi yang sangat populer, tidak saja di Indonesia tapi sudah menjadi perbincangan di media internasional karena keindahan alam yang dimiliki. Raja Ampat disebut-sebut sebagai tempat menyelam (Dive Spot) terbaik di dunia karena keindahan alam dan keanekaragaman flora fauna bawah lautnya.

Wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat tidak hanya dimanjakan dengan keindahan alam lautnya tetapi juga kekayaan sejarah dan seni budaya yang dimiliki, seperti sejarah peninggalan perang Dunia II, Gua-gua jaman purba, Manusia Perahu (Kajang), Kearifan Lokal (Sasi Laut dan Darat) dalam mengelola alam, dsb.

Raja Ampat merupakan salah satu Kabupaten dari Provinsi Papua Barat yangmemiliki 4 pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool, serta1.800 pulau-pulau kecil. Pusat pemerintahan berada di Kota Waisai, Distrik Waigeo Selatan, sekitar 36 mil dari Kota Sorong. 
Potensi sumberdaya alam yang begitu dahsyat dimiliki dan telah ditetapkannya Raja Ampat sebagai salah satu Kawasan Sentra Pengembangan Pariwisata Nasional (KSPN) telah memacu Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk lebih mempromosikan Raja Ampat ke dunia internasional dengan mencanangkan salah satu misinya yaitu “Menjadikan Raja Ampat sebagai Tujuan Utama Wisata Bahari di Indonesia”. Misi ini ternyata sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan daerah kelautan dengan menggelar event internasional bahari tahunan Sail Raja Ampat.

Sail Raja Ampat merupakan bagian dari Sail Indonesia yang tahun ini akan dilaksanakan ke-6 kalinya, sebelumnya telah digelar: Sail Bunaken tahun 2009, Sail Banda tahun 2010, Sail Wakatobi-Belitong tahun 2011, Sail Morotai tahun2012, dan yang terakhir Sail Komodo tahun 2013 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Sail Raja Ampat yang digagas pemerintah memiliki 5 tujuan strategis, yakni : pertama, percepatan pembangunan daerah kepulauan dan derah terpencil, Kedua, menggalang keterpaduan dan sinergi program dan anggaran lintas K/L dan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta mewujudkan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan, ketiga, mempromosikan lokasi kegiatan sebagai tujuan wisata nasional dan internasional, keempat mengukuhkan kembali kejayaan bangsa indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di negara kepulauan, dan kelima, mengembangkan rute pelayaran kapal-kapal dan yacht ke perairan Indonesia.

Sail Raja Ampat Digelar Juni 2014

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono optimis penyelenggaraan Sail Raja Ampat tahun 2014 dapat dilaksanakan pada bulan Juni 2014. “Saya yakin Sail Raja Ampat akan terlaksana Juni 2014”. Hal tersebut disampaikannya usai menyaksikan maraknya perhelatan Festival Raja Ampat yang dilaksanakan 18 – 21 Oktober 2013 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kota Waisai.

Menurut Menko Kesra, Raja Ampat mempunyai wilayah perairan wisata yang sangat menjanjikan. “Raja Ampat merupakan surganya orang-orang diving di seluruh dunia, kalau belum menginjakkan kaki di Raja Ampat dan menikmati indahnya panorama laut Raja Ampat, artinya sama saja Anda belum menikmati megahnya bahari laut Raja Ampat”. ujar Menko Kesra. Menko juga berharapagar festival tahun ini menjadi tolak ukur bagi pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014 mendatang. 


Dengan dipilihnya kawasan Raja Ampat sebagai lokasi penyelenggaraan Sail Indonesia tahun 2014, Menko Kesra berharap dapat lebih mempopulerkan keindahan kawasan kepulauan di Provinsi Papua Barat sehingga secara langsung maupun tidak dapat memberikan dampak positif bagi masyarakatnya.

Pada kesempatan itu juga Menko Kesra menekankan Raja Ampat benar-benar harus siap menjadi tuan rumah karena pada event bahari internasional ini akan digelar berbagai agenda. “Untuk menyukseskan Sail Raja Ampat, pemerintahmelalui K/L terkait juga akan membantu pembangunan infrastruktur pendukung untuk menjadikan Raja Ampat menjadi tujuan wisata dunia, ini dilakukan juga agar kesejahteraan masyarakat Raja Ampat juga terangkat” ujarnya lagi.

Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma menegaskan sebagai kabupaten Bahari yang didukung oleh potensi sumber daya kelautan, perikanan dan pariwisata, momentum Sail Raja Ampat akan digunakan untuk membenahi dan mempertajam prioritas pembangunan sebagai pusat peradaban hayati laut tertinggi di dunia dan membangun sarana dan prasarana guna mempermudah wisatawan berkunjung ke Raja Ampat mengingat meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara ke Raja Ampat.

Raja Ampat tidak hanya mengandalkan keelokkan alam dan keamanan, tetapi keramahan dan nilai- nilai luhur adat budaya yang akan mengantarkan pariwisata Raja Ampat ke pentas dunia. Marcus Wanma merespon Menko Kesra, dengan menawarkan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) sebagai lokasi acara puncak Sail Raja Ampat tahun 2014 dan berkomitmen untuk menyukseskan acara tersebut “Pemerintah Daerah dan Masyarakat Raja Ampat siap menjadi tuan rumah SAIL RAJA AMPAT 2014”ujarnya.

Kunjungan lapangan dalam rangka persiapan Sail Raja Ampat tahun 2014 ini dihadiri juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal Zaini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Seketaris Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) Dedy H. Sutisna, Deputi V Kemenko Kesra, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebuan, Kapolda Papua Brigjen Pol Tito Karnavian dan perwakilan dari beberapa K/L.

Rombongan berkesempatan juga mengunjungi beberapa lokasi, seperti Bandara Marinda, Pelabuhan Ferry Waisai, Pantai WTC (Waisai Torang Cinta), Kabupaten Raja Ampat, Pulau Penemo dan Kampung Wisata Arborek (yp).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar