marquee

SUKSESKAN PUNCAK PERINGATAN HARI NUSANTARA TAHUN 2016 >>> 13 Desember 2016, di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Rabu, 11 Juni 2014

INDONESIA BERPELUANG MENJADI NEGARA TERBESAR KE-7 DI DUNIA PADA 2030

Nomor : SP.11.1/DEKIN.1/HM.311/VI/2014

Peluang tersebut bukan hal yang mustahil jika Indonesia mampu memanfaatkan dan mengelola potensi sumberdaya kelautan dengan baik. “Saat ini potensi sumberdaya kelautan Indonesia mencapai ± Rp 3.000 triliun/per tahun. Jika kita dapat memanfaatkan potensi ekonomi kelautan untuk kesejahteraan bangsa secara maksimal, maka Indonesia dapat menjadi negara maritim yang maju, kuat, dan mandiri.” Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Men-KP) Sharif C. Sutardjo saat membuka Seminar Nasional memperingati World Oceans Day (Hari Lautan Sedunia) yang diselenggarakan oleh Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (11/6).

Menurut Ketua Harian (DEKIN), jika saja Indonesia dapat mengelola sumberdaya kelautannya dengan baik, maka akan dapat menghasilkan nilai ekonomi hampir 2 kali lipat dari APBN 2014 yang mencapai Rp.1.816 triliun. “Tahun 2012 ekonomi (PDB) Indonesia menempati peringkat-16 terbesar di dunia (US$ 1 triliun), dan pada 2030 akan menjadi ke-7 terbesar di dunia. Oleh sebab itu kita perlu mengelola dan menjaga laut untuk kesejahteraan umat manusia”, urainya.

Lebih lanjut dijelaskan, meski potensi kelautan Indonesia dapat menghasilkan nilai ekonomi hampir 2 kali lipat APBN, namun proporsi bidang kelautan dalam PDB nasional baru mencapai 22,42%. Nilai tersebut terbagi pada 7 sektor antara lain: perikanan, industri maritim, transportasi laut, pariwisata bahari, energi dan sumberdaya mineral, jasa-jasa kelautan, dan bangunan kelautan.

Seminar nasional ini juga menghadirkan Capres 2014 diselenggarakan dengan tujuan Pertama; Presiden terpilih nantinya akan menjadi Ketua DEKIN yang diharapkan dapat membangun konsensus nasional menuju Indonesia sebagai negara maritim maju, kuat dan mandiri; Kedua; Menghasilkan kebijakan politis bidang kelautan sebagai mainstream pembangunan nasional; Ketiga; Mengokohkan pilar pembangunan kelautan yang meliputi budaya, SDM dan Ristek Kelautan (ocean culture policy), tata kelola laut (ocean policy), ekonomi kelautan (ocean economic policy), pertahanan keamanan dan keselamatan di laut (maritime security policy), serta lingkungan laut (marine environment policy), untuk mencapai negara Indonesia sebagai Negara Maritim yang Maju, Kuat, dan Mandiri; Keempat; Mengetahui arah pembangunan kelautan 10 tahun ke depan dari para Capres.

World Oceans Day 2014 dengan tema “Together We Have the Power to Protect the Ocean” diperingati setiap tanggal 8 Juni di seluruh dunia. Peringatan ini penting bagi Indonesia karena luas laut Indonesia yang mencapai 75,3% dari seluruh luas wilayah negara sehingga laut sangat berperan dan memiliki fungsi yang esensial terhadap pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara serta sumber ekonomi bangsa antara lain ketahanan pangan, ketahanan nutrisi, kesehatan serta kelangsungan dari semua kehidupan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan World Oceans Day tahun ini sekaligus menjadi momentum launching Hari Nusantara 2014 yang puncak acaranya akan dilaksanakan di Kotabaru Kalimantan Selatan pada Desember mendatang. Sebagai Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari Nusantara tahun 2014 adalah Menteri Riset dan Teknologi. Selain launching Hari Nusantara 2014, peringatan World Oceans Day juga diisi dengan seminar kelautan nasional yang bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Universitas Komputer Indonesia. Melalui seminar nasional ini, diharapkan bidang kelautan menjadi mainstream dalam pembangunan nasional sehingga arah pembangunan nasional Indonesia berorientasi pada maritime-landbased development.


Jakarta, 11 Juni 2014

Sekretaris

ttd Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar