marquee

SUKSESKAN PUNCAK PERINGATAN HARI NUSANTARA TAHUN 2016 >>> 13 Desember 2016, di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Minggu, 24 Agustus 2014

Presiden SBY : Sail Raja Ampat Jadi Kekuatan Maritim di Tanah Papua

Waisai-Raja Ampat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dua hal terkait dengan Sail Raja Ampat, Pertama, adalah Sail Raja Ampat dalam konteks pembangunan nasional utamanya pembangunan di tanah Papua dan Papua Barat. Kemudian yang kedua, konteksnya adalah perlunya kerjasama dan kemitraan internasional yang disimbolkan melalui partisipasi dari negara-negara sahabat. Ini menunjukkan bahwa dunia makin bersatu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dunia. Menurut Presiden SBY saat memberikan sambutan pada acara puncak Sail Raja Ampat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat (23/08).

Menurut Presiden SBY, makna yang pertama dari Sail Raja Ampat adalah dalam rangka peningkatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat utamanya di Papua Barat. Indonesia terus membangun, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua agar seluruh rakyat bisa meningkat kesejahteraan dan taraf hidupnya. “Kita ingin di seluruh Indonesia, kalau maju, maju semua. Kalau kita makin makmur harus makin makmur bersama. Kita ingin di seluruh Indonesia negara kita makin aman dan damai, makin sejahtera, makin adil, dan makin demokratis “harapnya.
Oleh karena itu menurut Presiden SBY, kita terus membangun dan membangun. Termasuk apa yang dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia dalam enam koridor yuitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara yang memiliki agenda dan tujuan yang penting dalam satu koridor yang ada di timur ini agar lima tahun lagi- 10 tahun lagi kesejahteraan rakyat di wilayah ini betul-betul meningkat secara signifikan. Pemerintah membangun, baik infrastruktur dan saudara tahu tiap tahun ada dana khusus untuk Papua dan Papua Barat di bidang infrastruktur. Contohnya tahun depan kita alokasikan Rp2,5 triliun. Khusus Papua dan Papua Barat, dan Aceh juga ada dana otonomi khusus. Tahun depan jumlahnya untuk Papua dan Papua Barat Rp 7 triliun di luar anggaran yang sudah ada. “Kita ingin benar-benar Papua dan Papua Barat dari tahun ke tahun dengan alokasi anggaran yang kita lebihkan bisa mempercepat pembangunannya. Ini sesuatu yang menjadi kebijakan pemerintah dan prioritas yang pemerintah jalankan. Saya berharap mari kita sukseskan bersama. Saya akan menyampaikan kepada presiden yang akan datang, kalau ini bisa dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan oleh beliau maka kemajuan tanah Papua akan bisa datang lebih cepat lagi” urai Presiden.
Menurut Presiden SBY, Papua juga memiliki kekuatan, kekuatan sumber daya alam, kekuatan sumber daya lautan, kekuatan sumber daya energi, dan juga kekuatan kepariwisataan. Contohnya, hari ini kita laksanakan sail di Raja Ampat ini agar di masa depan kekuatan pariwisata, kekuatan maritim tumbuh lebih pesat lagi. Kalau semua bergerak di tanah Papua ini, semua potensi kita gerakan dengan strategi dan kebijakan pembangunan yang baik, dengan manajemen dan kepimpinan yang baik, dengan bantuan dari masyarakat luas utamanya para pemuka adat dan pemuka agama, yakin kita lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi, lima belas tahun lagi tanah Papua akan bergerak menuju wilayah yang makin maju dan makmur.
Itulah mata rantai, itulah konteks mengapa sail ini kita laksanakan di bumi Papua Barat utamanya di Raja Ampat. Akan banyak lagi kegiatan yang akan diselenggarakan di tanah Papua ini agar sekali lagi semua bisa mendatangkan kesejahteraan bagi saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat.
Sedangkan yang kedua dalam konteks internasional, menurut SBY, kita hidup dalam satu bumi, bumi kita ini harus kita rawat baik-baik. Kita hidup dalam satu dunia, dunia kita menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan. Solusinya adalah, semua bangsa di dunia harus makin bersatu, bergandengan tangan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu, apakah permasalahan di bidang ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional, termasuk ancaman yang kita sebut dengan yang bersifat non tradisional, ataukah permasalahan ekonomi global yang sering dihadapi gejolak ataupun krisis, apakah dampak dari perubahan iklim disertai dengan bencana-bencana alam yang terjadi di banyak negara dewasa ini, ataupun juga harmoni kerukunan antar agama, antar peradaban, dan banyak lagi permasalahan serta tantangan dunia yang dihadapi oleh semua bangsa di dunia.
Jawabannya adalah karena tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa mengatasi persoalan itu secara sendiri, kita harus makin bersatu membangun persahabatan, kerja sama, dan kemitraan. Sehingga kehadiran para duta besar, kontingen dari negara-negara sahabat membawa pesan kepada seluruh dunia, dari Raja Ampat ini, dari Waisai ini menyerukan agar dunia makin bersatu menjaga perdamaian, keamanan, keadilan, dan kesejahteraan yang diharap oleh manusia sedunia. Itulah makna dari Sail Raja Ampat ini dalam konteks kerja sama, kemitraan, dan persahabatan antar bangsa”urai Presiden SBY.
Pada kesempatan itu juga Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada para paritisipan dan negara-negara sahabar dan berpesan bahwa “Indonesia indah, tanah Papua Indah, Raja Ampat indah, datanglah nanti”.
Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat dan masyarakatnya atas persahabatan, kebersamaan, dan dukungannya selama 10 tahun masa bakti kepemimpinannya.
Di akhir sambutannya, Presiden SBY berharap Papua aman dan damai, mendapatkan keadilan, mendapatkan peningkatan kesejahteraan dan sejajar dengan saudara-saudaranya keluarga besar bangsa Indonesia. “Saya telah melihat perkembangan yang positif, lanjutkan, jangan berhenti. Bangunlah masa depan. Membangun masa depan harus dengan semangat dan tekad dan keyakinan bahwa itu bisa dicapai. Membangun Papua harus dengan hati. Hanya dengan itu tanah Papua bisa kita majukan bersama-sama keluarga besar bangsa Indonesia” seru Presiden SBY.
Dan yang terakhir Presiden mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, rumah kita bukan hanya daratan tapi juga lautan. “Marilah kita jemput masa depan kita dengan mendayagunakan sumber kelautan kita yang luar biasa besarnya” ajak Presiden SBY. (yp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar